Sabtu, 16 Agustus 2025

PEOPLE PLEASER

 

https://www.its.ac.id/news/2024/05/05/people-pleaser-upaya-semu-menyenangkan-semua-orang

Tulisan kali ini akan membahas tentang People Pleaser. Sikap ini merupakan kebalikan dari Self-Love yang telah dibahas pada artikel sebelumnya. Dalam pembahasan ini, kita akan melihat dan memahami definisi, ciri atau karakteristiknya, serta cara menghindari sikap tersebut.

People Pleaser adalah seseorang yang memiliki kecenderungan kuat untuk menyenangkan orang lain, seringkali dengan mengorbankan kebutuhan dan keinginan diri sendiri. Mereka cenderung sulit menolak permintaan, bahkan jika itu merugikan mereka, karena takut akan penolakan, konflik, atau mengecewakan orang lain. Meskipun terlihat baik hati, people pleaser seringkali mengalami stres, kecemasan, dan kelelahan karena terus-menerus berusaha memenuhi harapan orang lain. 

Menurut definisi lain, People Pleaser adalah orang-orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain, menjadikan orang lain sebagai tujuan atau pusat hidupnya, sehingga bahkan mengorbankan Kebahagiaan sendiri untuk orang lain, karena menganggap diri sendiri bukan perioritas utama. Mereka menganggap nilai dirinya terletak pada pandangan baik orang lain terhadap dirinya.

Sebenarnya people pleaser adalah julukan informal yang orang gunakan untuk menggambarkan berbagai perilaku, seperti mau mengerjakan pekerjaan orang lain untuk membuat orang tersebut senang, atau berkata-kata manis untuk menyenangkan orang lain.

Beberapa ciri umum dari people pleaser ini adalah: selalu menyenangkan orang lain, menyetujui apapun pendapat/keinginan/permintaan orang lain, kuatir mengecewakan/membuat orang marah, mengabaikan pendapat/kenyamanan pribadi, tidak memiliki banyak waktu luang untuk diri sendiri, membutuhkan pujian untuk merasa berharga, merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain, dan selalu menghindari konflik.

Gambaran seseorang yang mempunyai sikap people pleaser ini biasanya sering bertanya pada dirinya sendiri tentang hal-hal tertentu misalnya: What will they think?, What if I say no?, Will we still be friends?, Will they get mad?, dan I wish I could say no. Apabila dalam bahasa yang kita kenal, tipe people pleaser sering memanifestasikan sikapnya dengan budaya ewuh pakewuh, budaya sungkan, budaya yes-man, dan budaya asal bapak senang.

Sebagian orang sering beranggapan bahwa sikap people pleaser memiliki makna yang sama dengan sikap altruistis. Padahal, keduanya sangat berbeda, meskipun sekilas terlihat memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu orang lain. Namun, terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya. Mari kita pahami perbedaan tersebut dengan benar.

People pleaser adalah membantu orang lain dengan harapan mendapat balasan seperti yang diinginkan, baik itu sifatnya materi atau finansial ataupun kehormatan dan pengakuan. Sedangkan Altruistis adalah membantu orang lain dengan tidak mengharapkan balasan apapun. Beberapa sikap yang termasuk Altruistis adalah spiritualists, true-friendship, family/parents, dan heroes. Dalam people pleaser mengharapkan balasan, sedangkan pada altruis tidak mengharapkan balasan apapun (ikhlas).

Dengan kata lain, people pleaser berupa inner directed yaitu menyenangkan orang lain agar ia dianggap baik, atau untuk menjaga image baiknya. Sementara altruistis berupa outer directed yaitu demi orang lain di luar dirinya. Sudah pahamkan Anda mengenai perbedaan keduanya?

Beberapa penyebab people pleaser ini di antaranya adalah ketakutan/kekhawatiran, mental rendah diri atau tidak percaya diri, mengikuti sistem sosial yang salah, ketergantungan kepada orang lain secara berlebihan, efek dari lelah lahir batin, sikap self hatred, sering merasa dimanfaatkan, tidak mampu memperbaiki situasi, dan pernah mengecewakan orang lain.

Bagaimana jika sikap people pleaser tanpa disadari telah melekat pada diri kita? Apa yang harus dilakukan? Tentu ada banyak cara untuk menghilangkan sikap tersebut. Saya akan memberikan beberapa langkah agar kita tidak menjadi “alat” bagi orang lain. Adapun cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:

1.     Tetapkan Batasmu

Buatlah prioritas hidup, baik itu berupa nilai, tujuan, atau keyakinan kamu. Tetapkan batasan kamu berdasarkan prioritas kamu.

2.     Ambil Waktu

Karena kamu telah menentukan batasanmu, kamu tahu apakah akan menerima permintaan orang lain atau tidak. Jika kamu ragu apakah bantuan itu masih dalam batas kemampuan kamu atau tidak, mintalah waktu untuk berpikir.

3.     Batasi Penawaran

Misalkan kamu setuju untuk melakukan sesuatu, kamu dapat membatasai penawaran kamu. Membatasi penawaran kamu tidak hanya membuat kamu lebih tegas tetapi juga membatasi jumlah pekerjaan yang harus kamu lakukan.

4.     Belajar Mengatakan Tidak

Jika kamu merasa bantuan itu bertentangan dengan nilai, kamu katakan “tidak” kepada pemohon. Berikan alasan yang valid dan relevan untuk pernyataan “tidak”, agar kamu mudah menyampaikannya kepada pemohon.

5.     Nyatakan Preferensimu

Ekspresikan preferensi atau pendapat kamu dengan jujur. Meski tidak berarti mengabaikan preferensi orang lain dan memaksakan preferensimu sendiri. Nyatakan saja posisi kamu, dan biarkan diskusi yang bersahabat atau mufakat untuk menentukan hasilnya.

Kelima cara di atas tidak mungkin terjadi apabila kita tidak berani memulainya hari ini. Jika tidak segera dimulai dari sekarang, ditambah dengan keberanian yang besar, maka selamanya kita akan menjadi people pleaser. Tentunya, orang lain akan mengenal kita dengan label sebagai orang yang mudah dimanfaatkan dalam segala urusan, termasuk urusan pekerjaan.

Saya akan menuliskan beberapa kata bijak, agar kita dapat meyakinkan diri dan terlepas dari sifat people pleaser. Silakan Anda pahami keseluruhan arti dari kalimat-kalimat bijak tersebut.

a.     Saat kamu katakan “Ya” kepada orang lain, pastikan engkau tidak berkata “Tidak” kepada dirimu sendiri. (Paulo Coehlo).

b.     Pedulikan pikiran orang lain, dan engkau akan selalu menjadi tawanan mereka. (Lao Tzu).

c.     Ketika seseorang percaya diri, ia tidak akan berusaha meyakinkan orang lain. Ketika seseorang nyaman dengan dirinya, ia tidak memerlukan persetujuan orang lain. Ketika seseorang menerima dirinya, seluruh dunia akan menerimanya. (Lao Tzu).

d.   Kalau engkau mencoba menyenangkan semua orang, sebenarnya engkau tidak menyenangkan siapapun. (Aesop).

e.     Satu-satunya jalan menghindari kritik adalah: jangan melakukan apapun, jangan berkata apapun, dan jangan menjadi siapapun. (Aristoteles).

f.      To be yourself in a world that is constanly trying to make you something else is the greatest accomplishment. (Ralph Waldo Emerson).

g.     You have brains in your head. You have feet in your shoes. You can steer yourself any direction you choose. You are on your own. And you know what you know. And you are the one who’ll decide where to go…(Dr. Seuss).

Selain kata-kata bijak di atas, ada juga beberapa kebenaran yang memang mutlak terjadi di dunia ini. Kebenaran yang sesungguhnya nyata dan benar-benar terjadi. Di antara fakta kebenaran itu adalah sebagai berikut:

1.     Even GOD can’t please everyone.

2.     I don’t need anyone approval to be happy

3.     What seem so important is only temporary.

4.     I only have to please one: GOD.

5.     GOD shape me to be me, not someone else.

Itulah beberapa penjelasan tentang people pleaser beserta cara-cara untuk mengatasinya. Memang tidak mudah mengubah sikap dari A menjadi B, karena dibutuhkan pengorbanan, perjuangan, serta dukungan dari orang-orang yang mencintai kita. Namun, sedikit demi sedikit usaha yang dijalankan dengan tulus dan ikhlas akan membuahkan hasil yang memuaskan. Lepaskanlah diri kita dari segala keterikatan atau kemelekatan terhadap sesama makhluk, cukup keterikatan ini hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga Allah SWT memberikan kita manfaat dan kebaikan dari tulisan ini. Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin. (EAS).

Minggu, 10 Agustus 2025

SELF LOVE

 

https://www.vecteezy.com/vector-art/27605299-self-love-vector-illustration-with-women-love-yourself

Mengawali tulisan ini, kita dihadapkan pada satu kalimat bijak: “Jatuh cinta kepada diri sendiri adalah rahasia pertama kebahagiaan.” Kalimat ini bukan sekadar motivasi manis, melainkan sebuah prinsip hidup yang sering diabaikan. Banyak orang terjebak dalam upaya menyenangkan orang lain, mengejar standar eksternal, atau membandingkan diri tanpa henti, hingga lupa bahwa kebahagiaan sejati dimulai dari dalam diri.

Apa itu self love? Mengapa kita perlu mencintai diri sendiri, dan apa yang membuatnya begitu penting? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan membuka mata kita bahwa self-love bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Mari kita pahami bersama melalui penjelasan di bawah ini.

Self love adalah tindakan mencintai diri sendiri, yang mencakup penerimaan diri, penghargaan, dan perawatan diri. Ini adalah sikap positif terhadap diri sendiri yang melibatkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan, serta memberikan perhatian pada kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual. Self-love bukan berarti egois, melainkan sebuah kondisi apresiasi diri yang mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan individu. Self-love sangat penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. Ketika seseorang mencintai dirinya sendiri, ia lebih mampu menghadapi tantangan hidup, membangun hubungan yang sehat, dan mencapai kebahagiaan. 

Selain makna di atas, self love atau cinta diri bermakna sebagai suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menerima diri sendiri, termasuk merasa puas dan bangga terhadap apa yang ada pada dirinya.

Ada beberapa manisfestasi dari self love yang dapat kita rasakan dalam diri, yaitu sebagai berikut:

1.     Self-Awareness adalah menyadari diri tentang kondisi diri, baik itu kelebihan maupun kekurangan diri.

2.     Self-Worth adalah memahami dengan baik tentang nilai diri, paham bahwa manusia adalah makhluk ciptaan terbaik dan berharga dari Allah SWT.

3.     Self-Esteem adalah mempunyai kebanggan diri terhadap semua yang ada dalam diri.

4.     Self-Care adalah peduli dengan dirinya sendiri, bahwa tubuh ini sangat istimewa anugerah dan titipan dari Allah SWT.

5.     Self-Assesment adalah mau melakukan evaluasi diri atau muhasabah terhadap segala yang sudah diri lakukan, dan ikhlas menerima saran dari orang yang dapat dipercaya.

6.     Self-Refinement adalah selalu memperbaiki diri agar menjadi diri yang lebih baik.

Terlepas dari pembahasan di atas, sebagai manusia biasa kita sering kali menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi di masa lalu. Terlebih, jika keputusan yang kita ambil saat itu justru menjadi bumerang, bahkan berujung pada kekacauan dan malapetaka. Rasanya begitu sulit memaafkan kesalahan diri sendiri, apalagi jika kita pernah menyakiti orang yang dicintai atau mengecewakan orang lain yang tidak bersalah. Penyesalan itu kerap melahirkan rasa marah dan benci pada diri sendiri, yang pada akhirnya hanya menyiksa batin. Namun demikian, kemarahan dan penyesalan tidak akan bermanfaat jika tidak diiringi dengan muhasabah dan bermunajat kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan dosa di masa lalu. Pada akhirnya, kita wajib memaafkan kesalahan yang telah diperbuat oleh diri sendiri.

Melalui konsep self-love, saya yakin setiap orang akan mampu kembali mencintai dirinya sendiri dan memaafkan kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu. Sebagaimana kita diwajibkan memaafkan kesalahan orang lain terhadap diri kita, demikian pula kita harus memaafkan kesalahan diri sendiri. Jangan sampai kita menjadi musuh bagi diri sendiri.

Cara mempraktikkan konsep self-love memerlukan strategi yang tepat. Beberapa strategi yang dapat kita lakukan antara lain: memaafkan diri, bersikap baik kepada diri sendiri, mengambil kembali kendali atas hidup, bertindak sesuai dengan kebutuhan kita, berkomitmen untuk mencintai diri sendiri, memerhatikan apa yang kita rasakan, melatih rasa syukur setiap hari, mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif dan peduli, memberikan hadiah untuk diri sendiri, serta membiasakan afirmasi positif setiap saat.

Namun konsep self love ini berbeda dengan konsep “narcisisme” ataupun “egoisme”. Dimanakah letak perbedaanya? Agar kita tidak salah dalam memahami self love, mari kita lihat arti narcisisme dan egoisme.

Narcisisme adalah sikap mengagumi diri sendiri secara berlebihan, menganggap dirinya yang paling penting, ingin selalu dikagumi dan menjadi pusat perhatian, serta sensitif terhadap kritik. Sedangkan Egoisme adalah sikap mementingkan diri sendiri, dan menuntut orang lain menjalani hidupnya yang sesuai, menguntungkan atau menyenangkan kita.  Yang harus digaris bawahi dari konsep self love ini adalah sikap yang dapat melahirkan empati dan kepekaan terhadap orang lain. Cinta diri akan membentuk diri menjadi pribadi yang peduli terhadap orang lain.

Dalam self love atau cinta diri terdapat batasan-batasan yang harus kita perhatikan agar tidak tergelincir pada sikap  narcisisme dan egoisme. Saya mengambil kata-kata bijak dari beberapa tokoh dunia diantaranya:

1.     Aristoteles

Mencintai diri sendiri untuk mencapai keuntungan pribadi yang tidak beralasan itu buruk, tetapi mereka mencintai diri sendiri untuk mencapai prinsip-prinsip yang bajik adalah jenis kebaikan terbaik. Jenis cinta yang pertama adalah jauh lebih umum daripada yang terakhir.

2.     Cicero

Pecinta dirinya sendiri tanpa saingan ditakdirkan untuk berakhir dengan kegagalan.

3.     Francis Bacon

Pecinta diri yang ekstrim sama dengan membakar rumah mereka sendiri, hanya untuk membakar sebutir telur.

4.     Erich Fromm

Cinta diri sendiri berlawanan dengan mementingkan diri sendiri. orang yang mementingkan diri sendiri, mengabaikan orang lain, menunjukkan ia tidak cinta diri. Karena ia tidak tahu dorongan eksistensial dirinya untuk “mencintai”. Ia hanya menutupi dan mengkompensasi kegagalannya untuk memahami diri secara benar.

5.     Imam Ghazali

Menyayangi diri sendiri itu sama dengan menyelamatkan dirinya sendiri dari azab Allah dengan menjauhi dosa, taubat, melakukan amal saleh, ikhlas sebelum menyelamatkan orang lain.

Setelah membaca dan memahami seluruh konsep self-love beserta penjelasannya, saya yakin Anda akan dapat melihat dengan jelas keuntungan dan kerugian dari sikap self-love ini. Dengan begitu, pemahaman kita tidak akan kabur atau samar sehingga keliru membedakan antara self-love dengan sikap narsisisme atau egoisme.

Pada akhir tulisan ini, saya mengajak Anda semua untuk lebih mencintai diri sendiri, beserta segala kelebihan dan kekurangannya. Percayalah, setiap kekurangan dalam diri dapat terus diperbaiki untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kita diciptakan oleh Sang Maha Pencipta dengan maksud dan tujuan yang sangat mulia serta istimewa. Semoga kita semua menjadi manusia yang senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas qada dan qadar yang telah ditetapkan-Nya. Semakin aku memahami diriku, semakin aku mengagumi kebesaran-Nya. (EAS).

Rabu, 06 Agustus 2025

METH

 


https://www-chemistryworld-com.translate.goog/podcasts/methamphetamine/3005861.article

Tulisan kali ini membahas informasi mengenai salah satu senyawa kimia yang tergolong sebagai zat terlarang apabila digunakan tanpa pengawasan atau sepengetahuan tenaga medis. Senyawa ini saya angkat dalam tulisan ini semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan edukasi masyarakat. Senyawa apakah yang dimaksud? Mari kita pahami bersama penjelasan mengenai senyawa tersebut.

Senyawa ini bernama Metamfetamin (metamfetamin). Metamfetamin adalah obat psikostimulan dan simpatomimetik, serta termasuk dalam golongan amfetamin dari amina simpatomimetik. Metamfetamin dapat menimbulkan efek seperti euforia, peningkatan kewaspadaan dan energi, serta peningkatan harga diri.

Metamfetamin, mirip dengan stimulan sistem saraf, memiliki rumus molekul (C10H15N) dengan berat molekul 19,23. Metamfetamin umumnya tersedia sebagai garam HCl dan dikenal sebagai speed, sabu, es, di Indonesia dikenal sebagai sabu-sabu. Metamfetamin adalah zat psikotropika golongan dua, suatu stimulan yang bekerja pada susunan saraf pusat sehingga menimbulkan kecanduan apabila digunakan. Kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia paling banyak disebabkan oleh metamfetamin dalam 5 tahun terakhir. Angkanya bahkan melebihi 1000 kasus pertahun. (Jennifer & Saptutyningsih, 2015).

Metamfetamina, yang kerap disebut sebagai sabu, merupakan zat psikoaktif yang digunakan secara luas oleh militer selama Perang Dunia II. Senyawa ini dikenal karena efeknya yang dapat meningkatkan kewaspadaan, mengurangi rasa lelah, serta menambah stamina — karakteristik yang dianggap menguntungkan dalam situasi peperangan.

Obat ini termasuk dalam golongan amfetamin dari amina simpatomimetik. Metamfetamin dapat menimbulkan efek seperti euforia, peningkatan kewaspadaan dan energi, serta peningkatan harga diri. Metamfetamin merupakan obat yang diresepkan di sebagian besar negara karena potensi kecanduan dan penyalahgunaannya yang tinggi.

Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2022, harga sabu-sabu di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi, kualitas, dan jaringan distribusinya. Rata-rata harga sabu dilaporkan mencapai sekitar Rp3,5 juta per gram, atau sekitar Rp3,5 miliar per kilogram. Namun, dalam beberapa kasus, sabu-sabu juga ditemukan dijual dengan harga Rp700 ribu per gram, menjadikannya sekitar Rp700 juta per kilogram untuk versi dengan kualitas atau kadar kemurnian yang lebih rendah.

Metamfetamin (metilamfetamin atau desoksiefedrin), disingkat dengan nama meth, dikenal di Asia Tenggara, Hongkong, Jepang, dan Arab Saudi sebagai sabu-sabu. Senyawa meth ini adalah obat yang sering digunakan untuk penderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau penderita gangguan perkembangan syaraf yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus. atau narkolepsi. Obat ini juga digunakan untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas yang tidak berhasil dengan diet dan olahraga. Nama dagang metamfetamin adalah Desoxyn, namun sayangnya banyak disalahgunakan sebagai narkotika. Obat ini berbentuk kristal yang dapat dihisap melalui pipa.

Secara detailnya senyawa metamfetamin adalah anggota golongan amfetamin yang gugus aminonya  (S) – amfetamin mengandung substituen metil. Metamfetamin berperan sebagai neurotoksin, obat psikotropika, stimulan sistem saraf pusat, xenobiotik, dan kontaminan lingkungan. Metamfetamin merupakan anggota amfetamin dan amina sekunder. Metamfetamin secara fungsional berkaitan dengan (S) - amfetamin . Metamfetamin merupakan basa konjugat dari metamfetamin(1+).

Amfetamin, ditemukan sebelum metamfetamin, pertama kali disintesis pada tahun 1887 di Jerman oleh ahli kimia Rumania yang bernama Lazar Edeleanu yang menamainya fenilisopropilalamina. Tidak lama kemudian, metamfetamin disintesis dari efedrina pada tahun 1893 oleh kimiawan Nagai Nagayoshi dari Jepang. Tiga dekade kemudian, pada tahun 1919, metamfetamina hidroklorida disintesis oleh farmakologi Akira Ogata melalui reduksi efedrina menggunkana fosfor merah dan iodin.

Karena meth disinyalir dapat merugikan kesehatan masyarakat luas maka obat ini dibatasi secara hukum dalam penggunaannya. Pembatasan hukum terhadap penggunaan metamfetamina  di seluruh negara mendorong munculnya jalur produksi ilegal. Pada dekade 1960-an hingga 1980-an, metamfetamina yang diproduksi secara ilegal mulai dikenal dengan nama crystal meth. Zat ini kemudian menyebar ke Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Pada era 1980-an, penggunaannya semakin meningkat, terutama di kalangan masyarakat sipil, dengan cara pemakaian yang bervariasi seperti dihirup, ditelan, atau disuntikkan untuk mendapatkan efek yang lebih cepat dan intens.

Sekarang kita pahami begaimana cara kerja metamfetamin dalam tubuh manusia. Metamfetamin bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia di otak dan sistem saraf yang mengatur perilaku hiperaktif. Cara kerja ini akan membantu penderita ADHD lebih fokus, mudah berkonsentrasi, dan memiliki perilaku yang lebih terkendali. Amfetamin bekerja sebagai stimulan sistem saraf pusat; hal ini dilakukan dengan mendorong pelepasan neurotransmiter penting, pembawa pesan kimiawi seperti dopamin. Hal ini memiliki efek merangsang area otak yang terkait dengan kewaspadaan dan kerja jantung, sehingga tekanan darah dan detak jantung meningkat. Amfetamin meredakan kelelahan dan membuat pengguna merasa lebih kuat, euforia, dan lebih waspada

Karakteristik dari senyawa metamfetamin dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.

Golongan

Obat resep

Kategori

Stimulan sistem saraf pusat (central nervous system/CNS)

Manfaat

Mengatasi ADHD dan obesitas

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak usia di atas 6 tahun

Metamfetamin untuk ibu hamil

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Metamfetamin untuk ibu menyusui

Metamfetamin dapat terserap ke dalam ASI sehingga tidak boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk obat

Tablet

Menurut laporan akhir Survei Pengembangan Narkoba Nasional 201. Di Indonesia, data pengguna aktif metamfetamin adalah 760.783 (BNN, 2015). Pengguna sabu terbanyak berasal dari golongan rumah tangga (189.799 orang), golongan pelajar (151.535 orang), dan pekerja (19.799 orang) (Todeschini et al., 2015). Penyalahgunaan metamfetamin menyeret total 55.619 tersangka dalam jangka waktu 5 tahun. Pecandu narkoba di Indonesia kebanyakan adalah laki-laki dan perempuan dan mengantongi ijazah sekolah menengah atas (SMA). Anehnya, kebanyakan orang yang menggunakan obat-obatan terlarang berusia di atas 29 tahun (Nurlaelah et al., 2019).

Kandungan obat di dalam tubuh bisa dikendalikan oleh cairan tubuh contohnya adalah urin, keringat, air liur, dan darah. Selain itu rambut juga dapat menjadi salah satu opsi untuk menganalisis kandungan atau senyawa obat dalam tubuh. Rambut juga dapat digunakan dalam beberapa kasus kejahatan untuk menentukan kesesuaian deoxyribonucleic acid (DNA). Keuntungan menggunakan sampel rambut dibandingkan cairan tubuh seperti urin atau darah untuk analisis kandungan atau senyawa ini adalah sampel rambut. Dimana sampel rambut lebih informatif tentang kandungan suatu obat dengan jangka waktu minggu hingga bulan dibandingkan dengan dua cairan tubuh tadi yang hanya terdeteksi beberapa hari atau jam. Untuk membuktikan seseorang menggunakan narkoba (pengguna), diambil sampel berupa sampel cairan tubuh (urin, darah, keringat, air liur) atau non-cairan tubuh (rambut). Terdeteksinya data dari hasil analisis sampel individu akan menjadi langkah identifikasi dalam menentukan pengguna narkoba. (Obat & Indonesia, 2010)

Sebagian besar obat-obatan terlarang seperti kokain dan heroin berbahan dasar tumbuhan, dan dapat dicegat di perbatasan negara, tetapi metamfetamin adalah obat sintetis. Salah satu alasan penyalahgunaan amfetamin tersebar luas di negara-negara seperti AS adalah karena metamfetamin dapat dengan mudah disintesis, tidak hanya di laboratorium, tetapi juga di taman trailer, kamar motel, dan peternakan. Petunjuk penggunaan buku resep tersedia dengan mudah di internet. Dua metode yang telah dijelaskan melibatkan reduksi efedrin (yang juga tersedia dalam obat batuk bebas) dengan litium dalam amonia cair, atau fosfor merah dan yodium sebagai agen pereduksi.

Dari semua penjelasan di atas mengenai senyawa metamfetamin, kita dapat menyimpulkan bahwa penggunaan obat, apa pun jenisnya, harus selalu mengikuti aturan pakai yang tepat serta berada dalam batas kewajaran. Kehati-hatian dan kesadaran menjadi kunci utama, disertai dengan kebiasaan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berwenang sebelum mengonsumsi suatu obat. Dengan cara ini, kita dapat menghindari risiko penyalahgunaan dan menjaga kesehatan diri serta lingkungan sekitar.

Sebagai penutup dari tulisan ini, penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa metamfetamin bukanlah obat yang dapat digunakan secara sembarangan. Meskipun dalam dunia medis senyawa ini memiliki manfaat tertentu, penyalahgunaannya dapat menimbulkan dampak yang sangat merusak, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam menyikapi penggunaan obat-obatan, selalu berkonsultasi dengan tenaga medis yang berwenang, serta ikut berperan dalam menyebarkan edukasi tentang bahaya penyalahgunaan zat psikotropika. Masa depan yang sehat dan berkualitas dimulai dari kesadaran dan tanggung jawab kita bersama. Semoga kita diberikan kesehatan lahir batin oleh Allah SWT tanpa penggunaan obat-obatan terlarang.(EAS).

PEOPLE PLEASER

  https://www.its.ac.id/news/2024/05/05/people-pleaser-upaya-semu-menyenangkan-semua-orang Tulisan kali ini akan membahas tentang People Ple...