Selasa, 07 Januari 2025

Cinta Dan Patah Hati

 


https://yoursay.suara.com/lifestyle/2022/11/03/121326/7-cara-bangkit-dari-patah-hati-salah-satunya-bahagiakan-dirimu


Pada tulisan sebelumnya saya telah membahas tentang cinta, mencintai, dicintai serta rasa yang terkandung di dalamnya. Saat ini, saya masih membahas tentang cinta romantik yang berhubungan dengan patah hati. Seperti yang diuraikan pada tulisan terdahulu bahwa cinta melekat dalam hati. Oleh sebab itu tidak aneh apabila cinta sering berbicara tentang rasa yang tentunya memengaruhi emosional dalam jiwa pelaku cinta. Pasti terdengar subjektif, karena soal rasa dalam hati tidak bisa di gambarkan dalam rupa atau wujud nyata.

Hampir setiap orang pernah merasakan rasa cinta, baik itu dalam proses mencintai atau dicintai. Terlepas dari cinta yang terbalaskan atau malah cinta yang tertolak. Apakah semua orang yang jatuh cinta mengalami patah hati? Tentu tidak harus selalu begitu. Tergantung kondisi kejiwaan dari orang-orang sebagai pelaku cintanya. Kebanyakan orang patah hati karena merasa terlukai hatinya oleh yang dicintainya, namun ada juga kondisi jiwa yang kuat dengan mengganggap patah hati itu adalah suatu tndakan bodoh dan cengeng.

Momen jatuh cinta adalah momen yang paling indah dalam hidup kita, apalagi cinta pertama. Dunia terasa milik berdua, kata mereka, tahi ayam serasa coklat, bau busuk serasa minyak kesturi. Hari-hari terasa membahagiakan, hujan petir tak pernah jadi penghalang dikala sudah terucap janji akan bersua. Sebaliknya, putus cinta terasa begitu menyakitkan dan melukai hati. Nafas terasa sesak. Dada seakan meledak. Air mata terus mengalir deras. Semua orang terasa memaki akan hubungan yang baru saja berakhir. Dan dunia seperti akan kiamat.

Memang dunia cinta itu rumit, sulit dan membingungkan setiap pelakunya. Ada kisah yang membahagiakan dan banyak kisah yang mengharukan, serta tidak sedikit kisah yang menyedihkana, semua itu tercipta karena satu kata yaitu “cinta”. Ada yang baru seminggu berkenalan besoknya mereka sudah menikah. Tapi ada juga yang sudah tiga tahun menjalin tali kasih, tahun berikutnya mereka sudah berpisah. Semua itu adalah rahasia Tuhan atas segala cinta yang di anugrahkan pada semua makhluknya.

Sebagaimana arti cinta, kita tidak mudah untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan patah hati. Persoalan semacam ini terjadi karena cinta dan patah hati lebih konsisten menetap pada wilayah rasa. Dan kita mengetahui bahwa ranah rasa bersifat subjektif, dan perspektifnya tergantung pengetahuan dan pengalaman pelaku cinta itu sendiri. Karakteristik cinta dan patah hati sulit di susun dengan kata-kata yang jelas, gamblang, dan lugas semuanya hanya berpusat pada logika manusia.

Supaya mempunyai satu patokan yang kuat, marilah kita melihat definisi patah hati dari KBBI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), patah hati adalah kecewa karena putus percintaan atau harapan yang gagal. Patah hati juga bisa diartikan sebagai perasaan sangat sedih, terutama ketika seseorang yang dicintai meninggal atau tidak mencintaimu. Patah hati merupakan metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang. Patah hati bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik, atau penolakan cinta.

Bila memahami definisi patah hati di atas, maka kita dapat mengambil benang merahnya. Bahwa patah hati itu akibat rasa kecewa yang mendalam karena cinta terputuskan atau diputuskan secara sadar maupun tidak sadar. Apakah dengan patah hati cinta itu menjadi hilang? Saya rasa cinta itu akan tetap ada, bahkan akan lebih dalam apabila pelaku patah hati itu secara terus menerus membiarkan dirinya terpuruk dalam kekecewaan. Semakin dia merasakan cintanya, semakin sakit rasa patah hati itu.

Rasa kecewa dan sedih ketika merasakan patah hati adalah suatu hal yang lumrah bagi setiap manusia. Tidak ada yang salah dengan rasa kecewa dan rasa sedih, menandakan kita masih dipercaya sebagai manusia yang normal. Coba bayangkan, apabila kita sudah tidak diberi rasa senang, sakit, kecewa, tertekan, marah dan berbagai emosi lainnya,  berarti kita sudah tidak memenuhi syarat lagi sebagai manusia. Jangankan diputuskan oleh sang kekasih, kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pun sudah membuat rasa kecewa yang mendalam. Mengapa demikian? Karena cinta kita pada segala keindahan dunia dipatahkan oleh kenyataan yang pahit. Maka terjadilah apa yang seharusnya terjadi yaitu rasa sakit dalam hati kita. Tetapi ingat sekali lagi patah hati bukan berarti kita kehilangan rasa cinta.

Makanya dalam melakoni kisah cinta romantik, kita harus menyadari bahwa kita punya kendali terhadap cinta yang kita miliki namun cinta orang lain di luar kendali kita. Ketika kita mencintai, utamakan ketulusan dan keikhlasan bukan mengandalkan unsur keterpaksaan atau keegoisan diri. Bila satu cinta dapat hadir dan mengetuk pintu hati, cinta itu pula bisa meninggalkan dan menutup pintu hati yang sama. Lalu yang tinggal adalah cinta kita, kenangan indah kisah cinta, dan rasa kecewa yang diakibatkan cinta.

Bagaimana cara mengobati patah hati? Diambil dari beberapa sumber yang saya dapatkan, jawaban yang pertama dan utama adalah ikhlaskan semuannya. Namun sebelum hati bisa ikhlas biasanya ada pemberontkan dalam jiwa, ada pertanyaan-pertanyaan yang menggelora di sela-sela air mata yang mengalir. Salah satunya menyalahkan diri sendiri, dan bertanya mengapa harus terjadi pada saya. Di proses ini mungkin bisa berlangsung agak lama, setelahnya ada proses kesadaran untuk menerima bahwa memang semua ini harus terjadi karena sudah takdir dari Tuhan YME. Untuk menjalani proses penerimaan ini, harus dibantu oleh orang-orang terdekat (keluarga) untuk memberikan cinta dalam motivasi untuk melanjutkan hidup. Apabila proses penerimaan ini gagal, maka pelaku patah hati akan lebih parah terjatuh pada level stress atau depresi yang menyebabkan kegilaan atau penghilangan nyawa. Lain halnya, jika proses penerimaan itu berhasil maka pelaku patah hati akan kembali sembuh dari lukanya dan tersenyum. Serta siap untuk menerima cinta baru yang akan mengetuk pintu hatinya lagi. Relakan cinta yang sudah pergi dan sambutlah cinta yang akan datang.

Pada dasarnya, ketika kita patah hati berarti ada hati yang sedang terluka. Luka itu yang harus disembuhkan, bukan mematikan rasa cintanya. Pahamilah orang yang sedang patah hati tidak kehilangan apapun pada dirinya, seperti bakat, potensi, kepintaran, kesuksesan atau nilai-nilai dalam dirinya. Namun ada yang salah dalam ranah logika sehingga hatinya terluka. Maka kembalikanlah pada tempatnya bahwa mencintai tidak selamanya harus memiliki, namun ketika di beri kesempatan untuk memiliki, tidak akan selamanya dimiliki. Pastilah segala sesuatu berubah, di dunia ini yang kekal dan abadi adalah perubahan itu sendiri. Tak mungkin kita selamanya mencintai dan tak mungkin selamanya kita patah hati. Dunia terus berputar, dan kita pun harus selalu ikut berputar dengan kata lain kita harus beradaptasi mengikuti perputaran dunia ini. Kalau tidak mampu beradaptasi, kita akan mati sisa-sia. Beberapa penyebab rasa cinta itu hilang/putus adalah kondisi sakit, kondisi tua, dan kematian. Karena dunia dan seisinya termasuk manusia bersifat fana atau tidak abadi.

Teruntuk pelaku patah hati yang saat ini masih ada dalam proses pemberontakan/penyangkalan. Marilah kita ikhlaskan semuanya. Seiring waktu luka itu akan sembuh dan wajib sembuh, agar kita dapat melanjutkan harapan dan mimpi-mimpi indah dalam menyongsong kesuksesan di masa mendatang. Semoga luka hati itu membukakan jalan pertolongan dari Sang Maha Pemberi Cinta bagi kebahagiaan yang hakiki. Aamiin YRA. (EAS)

1 komentar:

PEOPLE PLEASER

  https://www.its.ac.id/news/2024/05/05/people-pleaser-upaya-semu-menyenangkan-semua-orang Tulisan kali ini akan membahas tentang People Ple...