Selasa, 25 Maret 2025

KEBENCIAN

             

https://sellairene.wordpress.com/2015/10/27/renungan-kebencian-beautifulwords/

         

            Dalam beberapa hari ke depan, kita akan bertemu dengan hari besar umat islam, yaitu Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Pada hari tersebut, kita akan melakukan musafahah atau saling bermaafan dengan saudara, sanak, keluarga, serta orang-orang yang selalu hadir dalam kehidupan kita. Sebelum itu, ada baiknya kita memahami dosa dan kesalahan apa saja yang telah kita perbuat sehingga perlu dibersihkan. Salah satunya adalah menjaga kebersihan hati dari sifat benci, atau dengan kata lain, membersihkan hati dan jiwa dari rasa kebencian.

Mari kita awali dengan memahami arti dari kata “kebencian” itu sendiri. Kita sering memaknai bahwa benci itu adalah perasaan tidak suka terhadap sesuatu objek. Apakah benar demikian? Apakah benar “benci” dan “tidak suka” adalah satu hal yang sama?

Menurut sumber yang saya dapatkan, definisi kebencian adalah: 1) A deep and extreme emotional dislike (Ketidaksukaan emosional yang mendalam dan ekstrim); 2)  A deep, enduring, intense expression animosity, anger, and hostility towards a person, group, or object (Ekspresi permusuhan, kemarahan, dan permusuhan yang mendalam, abadi, dan intens terhadap seseorang, kelompok, atau objek); 3) An ego state that wishes to destroy the source of its unhappiness (Keadaan ego yang ingin menghancurkan sumber ketidakbahagiaannya).

Dari definisi di atas, kita dapat membedakan antara benci dan tidak suka. Kata “tidak suka” sangat berbeda dengan kata “benci”. Tidak suka adalah sebuah sikap awal dari lahirnya kebencian. Kebencian diawali dengan sikap tidak suka yang mendalam, dipelihara terus menerus dalam pikiran seseorang, sampai ke tahap ekstrim dan terus hidup dalam jiwa terhadap sesuatu hal, baik itu terhadap sesama manusia maupun terhadap benda-benda lainnya.

Menurut Teori lain yang saya dapatkan, antara “benci” dan “cinta” ada satu persamaan yang signifikan. Keduanya berada pada ranah rasa atau perasaan seseorang yang mendalam. Memang betul, setelah ditelusuri secara mendetail ada rasa mendalam yang terus kita hidupkan dalam jiwa dan pikiran. Orang mencintai dengan orang yang membenci, keduanya terus memikirkan objek yang dibenci atau yang dicinta. Hanya bedanya jika orang yang mencintai memikirkannya bagaimana dapat membahagiakan orang yang dicinta, sedangkan orang yang membenci memikirkan bagaimana dapat menghancurkan orang yang dibenci. Makanya sering sekali kedua rasa ini bertukar posisi, dari benci jadi cinta ataupun sebaliknya.

Kita lihat hakikat dari kebencian itu sendiri, untuk lebih jelasnya ada beberapa perspektif yang dapat kita pahami yaitu:

1.     Perspektif Natural: watak dasar agresi yang bersifat adaftif bagi evolusi spesies (sifatnya instinktif).

2.     Perspektif Psikologi: sejarah pribadi-individual (berbagai ketakutan dan keraguan kita berasal dari ketidakmatangan, yang semua itu berakar dari berbagai kebutuhan akan keamanan yang tidak terpenuhi, sehingga melahirkan orang dewasa yang neurotik).

3.     Perspektif Sosial: hasil dari struktur, pengalaman dan pembelajaran sosial.

Selain hakikat kebencian, kita lihat juga pemicu lahirnya persepsi kebencian. Beberapa pemicu lahirnya kebencian antara lain adalah:

1.     Over Generalization

Peristiwa atau hal-hal kecil yang dianggap mewakili semuanya.

2.     Read The Thought

Menyangka bahwa kita bisa membaca pikiran orang lain, misalnya “pasti dia sedang menertawakanku”.

3.     Emosional Reasoning

Menganggap tanggapan emosional itu merupakan gambaran dari kenyataan. Kebingungan kita, kita anggap merupakan gambaran dari situasi yang memang membingungkan. Padahal mungkin hanya kita yang bingung, sementara orang lain tidak bingung.

4.     Customization

Menganggap satu variabel menjadi sebab lahirnya satu peristiwa, padahal sebenarnya variabel penyebabnya banyak.

5.     Maximization/Minimization

Menganggap satu variabel sebagai sesuatu yang sangat penting atau sangat tidak penting, tanpa peduli kenyataan yang sebenarnya.

6.     Catastrophic Thingking

Melihat satu peristiwa negatif sebagai “kiamat” dan tidak melihatnya sesuai porsi yang seharusnya. Misalnya seorang ibu yang panik saat merasakan benjolan di dadanya, kemudian merasa terkena penyakit kanker lalu merasa akan mati. Ibu tersebut sangat membenci benjolan di dadanya karena akan menjadi penyebab kematiannya.

Itulah enam faktor yang menjadi pemicu lahirnya kebencian dalam diri seseorang. Kita bisa tanyakan lebih jauh ke dalam diri apakah benar anggapan kita dalam membenci sesuatu hal sesuai dengan kenyataan atau faktanya? Jangan-jangan semua itu hanyalah permainan atau dramatisasi pikiran bawah sadar kita dalam menanggapi kehidupan di dunia ini? Atau hanyalah tipu daya manusia lain yang menginginkan kehancuran kita? Setidaknya, andaikan kita tidak menyukai sesuatu, cukup pada ranah “tidak suka” jangan sampai mendalam pada tingkat “kebencian” yang akan menimbulkan rasa dendam.

Harus kita pahami bahwa kebencian yang terus bersarang dan dihidupkan dalam jiwa seseorang akan menghancurkan dirinya sendiri bukan orang lain. Memelihara sesuatu dalam pikiran tentunya akan ada harga untuk membayarnya, untuk membayar rasa benci ini adalah rusaknya jiwa dan mental seorang pembenci. Orang yang terus memelihara rasa benci atau kebencian diibaratkan orang yang meminum racun tapi berharap orang lain yang meninggalnya. Sungguh tidak masuk akal bukan!

Puncak dari kebencian adalah “Genocide” yaitu melakukan pemusnahan besar-besaran/habis-habisan terhadap sesuatu yang dibenci. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam. Dalam agama Islam justru sangat melarang adanya sifat benci, hasad, ataupun dengki pada orang lain karena sangat merugikan diri sendiri. Banyak ayat Al-Quran yang membahas tentang larangan kita membenci di antaranya: QS. Al-Maidah ayat 8, QS. Al-Hujurat ayat 12, dan QS. Al-Qosos ayat 55.   

Ada dua hadist yang saya kutip tentang rasa benci ini, yang pertama adalah  riwayat Zubair Bin Awwam yang berbunyi: “Telah menyebar di antara kalian penyakit orang-orang sebelum kalian (orang terdahulu), yaitu dengki dan benci. Benci itulah pemangkas yang akan memangkas agama bukan pemangkas rambut.” Sedangkan yang kedua diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang berbunyi:” Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”

Ada beberapa kata bijak dari para Tokoh Dunia tentang “kebencian” di antaranya sebagai berikut:

1.     Friedich Nietzsche

“Loved and hatred are not blind, but are blinded by the fire they bear within them selves.”

2.     Martin Luther King

“Hatred paraliyzes life; love releases it, Hatred confuses life; love harmonizes it, Hatred darkens life; love iluminates it.”

3.     Mahatma Gandhi

“Overcame hatred by loved, lie with truth and violence with patience.”

4.     Nelson Mandela

“No one is burn hating another person because of the color of his skin, or his backgroaund, or his religion. People must learn to hate, and if they can learn to hate, they can be taught to love, for love comes more naturally to the human heart than it’s oppsite.”

Pembenci dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai “HATERS”. Apakah itu haters? HATERS adalah akronim dari:           H: Having

                                            A: Anger

                                            T: Towarsd

                                            E: Everyone

                                            R: Reaching

                                            S: Success

Secara sederhana artinya adalah “marah pada siapapun yang sukses”.     

 

            Tulisan ini saya akhiri dengan ucapan selamat menuntaskan ibadah puasa Ramadhan 1446 H, semoga ibadah ini dapat mengikis habis kebencian yang bersemayam dalam diri. Mudah-mudahan kita sampai pada hari yang fitri, hari yang benar-benar mengindikasikan kebersihan lahir batin, jiwa dan raga dari perasaan-perasaan yang merusak kehidupan kita di masa yang akan datang. “Cukuplah berkata tidak suka jangan sampai pada kata benci.” (EAS).          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SURAT CINTA FILSUF

  https://id.pngtree.com/free-backgrounds-photos/surat-cinta-pictures                Cinta adalah anugerah   terindah yang diberikan oleh Sa...