Kamis, 09 Januari 2025

EAS DAN KIT 13 UGA

 




Kimia berasal dari Bahasa Arab, yaitu kimiya, yang artinya perubahan benda/zat. Kimia juga berasal dari Bahasa Yunani (khemia) yang diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Secara umum, kimia dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu benda/zat/materi yang meliputi komposisi, struktur, sifat, perubahannya serta energi yang menyertai perubahannya.

Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan percobaan atau eksperimen. Oleh karena itu, pembelajaran kimia di sekolah harus disertai percobaan berupa praktikum di laboratorium. Praktikum yang dilakukan merupakan mata rantai yang menghubungkan antara: (1) apresiasi aspek estetika dari ilmu kimia; (2) membangkitkan keingintahuan terhadap ilmu kimia; (3) mengenal dengan baik zat-zat yang umum dan reaksinya; (4) siswa aktif berpartisipasi; (5) mengembangkan dari keadaan konkret ke hal abstrak; (6) memberikan pengalaman yang sangat bermakna bagi siswa dalam mengeksplorasi ilmu terapan; (7) mematangkan konsep kimia dengan keadaan nyatanya.

Alasan lainnya, harus melaksanakan kegiatan praktikum adalah hampir secara keseluruhan materi ilmu kimia bersifat abstrak. Suatu hal yang abstrak tidak bisa dipahami dengan cepat tanpa bantuan visualisasi dari suatu praktikum di laboratorium. Dengan adanya praktikum, para siswa dapat lebih cepat mengerti secara menyeluruh dari materi kimia. Selain materinya bersifat abstrak, juga banyak reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur, molekul, dan senyawa kimia yang membutuhkan pembuktian melalui praktikum. Dalam kegiatan praktikum, siswa harus belajar mengukur massa zat dan unsur secara kuantitatif agar dapat mengaplikasikan pengukuran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam melaksanakan praktikum di laboratorium tentunya kita harus mempersiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan pada setiap praktikumnya. Nah, saya memperkenalkan suatu alat untuk melaksanakan praktikum kimia. Namanya KIT 13 UGA. KIT 13 adalah prototipe dari alat yang digunakan untuk membuat asam sulfat pada suatu pabrik kimia. Melalui KIT 13 ini, semua siswa pada kelas 10, 11, maupun kelas 12 dapat berkolaborasi dalam melakukan praktikum. Ada sekitar sebelas materi yang terhubung dari praktikum dengan menggunakan KIT 13. Empat materi yang berhubungan dengan kelas 10, empat materi berhubungan dengan kelas 11, dan tiga materi berhubungan dengan kelas 12.

Materi kelas 10 yang bisa dipelajari pada KIT 13 yaitu hakikat ilmu kimia, ikatan kimia, larutan elektrolit dan larutan non elektrolit, metode ilmiah dan keselamatan kerja di lab, serta reaksi reduksi- oksidasi. Sedangkan materi kelas 11 adalah termokimia, kesetimbangan kimia, konsep asam-basa, dan laju reaksi. Dan yang terakhir, materi di kelas 12 adalah kimia unsur, reaksi reduksi-oksidasi lanjutan, dan unsur-unsur periode ketiga.

Sedikit ilustrasi mengenai asal mula pembuatan KIT ini. KIT 13 UGA adalah KIT yang ke-13 yang dibuat oleh Bapak Uga Patriajasa, M.Pd. Beliau adalah ketua umum KKTI (Komunitas Kimia Terapan Indonesia). Beliau yang sering mengajak semua guru-guru kimia untuk melaksanakan praktikum dalam pembelajaran kimia agar dapat lebih memahamkan para siswa. Sedangkan yang menuliskan menjadi sebuah buku adalah saya sendiri (Euis Ani Supriatni), dengan tujuan buku ini dapat dijadikan panduan guru kimia dalam mengaitkan materi yang bisa dipelajari dalam KIT 13. Judul bukunya adalah “Belajar Kimia Asyik dengan KIT UGA 13.” dan diterbitkan serta dicetak oleh penerbit Balai Pustaka Jakarta tahun 2021.

KIT ini dibuat untuk membantu para guru kimia yang membutuhkan praktikum kimia yang tidak hanya berisi satu materi. Dalam KIT 13, guru dan siswa bisa mempelajari materi-materi kimia yang terhubung dari kelas 10 sampai dengan kelas 12. Dengan memiliki KIT 13, guru kimia di kelas manapun dapat menggunakannya sebagai alat peraga dalam mengajarkan materi kimia kepada siswanya. Sebenarnya sangat sulit dalam membuat atau merangkai suatu alat peraga untuk praktikum kimia, Namun, dengan inovasi, kreativitas, dan pemikiran yang mendalam dari Bapak Uga Patriajasa, maka terciptalah KIT 13. Hal ini saya anggap sebagai satu terobosan yang penting dalam kemajuan ilmu kimia sebagai ilmu terapan.

Guru-guru kimia dimanapun berada dapat melaksanakan proses pembelajaran praktikum kimia dengan mudah. Alat peraga berupa KIT-nya sudah ada, dan dilengkapi dengan bukunya. Apabila merasa tidak sanggup untuk langsung mepraktikkannya, dapat dicicil dengan melakukan satu per satu praktikum yang dibagi ke dalam beberapa LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Video tutorialnya berupa link YuoTube sudah tersedia dalam buku, dan diklat-diklat tentang penggunaan KIT 13 sering dilaksanakan secara online maupun offline oleh KKTI. 

Pembuatan asam sulfat dengan KIT 13 ini, tidak seperti pembuatan asam sulfat menurut proses kontak di pabrik kimia. Asam sulfat yang dibuat adalah dari reaksi unsur-unsurnya yaitu dari reaksi unsur belerang dan gas oksigen. Di mana gas oksigen pun dibuat terlebih dahulu dari reaksi dekomposisi senyawa peroksida. Dengan melihat, memahami, dan mempraktikkan pembuatan asam sulfat dari semua unsur-unsurnya, siswa akan mendapatkan pengalaman yang paling berharga. Mereka akan terus mencari tahu hubungan semu konsep materinya, memahami kelebihan dan kelemahan dari alat peraga tersebut, dan tentunya akan meningkatkan motivasi serta keaktifan dalam belajar kimia. Bisa saja suatu hari nanti mereka merasa terinspirasi untuk membuat alat peraga berupa alat prototipe dari alat-alat yang ada di pabrik-pabrik kimia.

Selain pembuatan asam sulfat, KIT 13 ini juga bisa dijadikan alat peraga pembuatan asam fosfat dan asam karbonat dari unsur-unsurnya. Lengkap dan praktis KIT 13 serta cocok untuk dijadikan alat peraga dalam pembelajaran kimia di sekolah menengah atas (SMA). Saya sebagai guru kimia penulis bukunya dan memiliki KIT 13 UGA ini, merasa bahagia, senang, termotivasi dan lebih percaya diri ketika berhadapan dengan para siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Semoga semua manfaat yang diberikan oleh KIT 13 UGA beserta buku panduannya, dapat dipetik oleh seluruh guru kimia di Indonesia. Terima kasih kepada Bapak Uga Patriajasa, M.Pd. yang telah menyumbangkan ilmu serta pemikirannya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Jazakallahu khairon katsir. (EAS).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEOPLE PLEASER

  https://www.its.ac.id/news/2024/05/05/people-pleaser-upaya-semu-menyenangkan-semua-orang Tulisan kali ini akan membahas tentang People Ple...